Properti, khususnya rumah, selain sebagai kebutuhan primer setiap orang, juga dapat dijadikan sarana investasi masa depan. Properti sebagaimana didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdiri atas tanah dan bangunan, serta tanah sarana dan prasarana yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tanah dan bangunan dimaksud.
Rumah yang berada di lokasi strategis, apalagi jika rumah tersebut berada dalam kawasan seperti kota mini, atau kota di dalam kota, jelas merupakan sebuah rumah dengan nilai investasi paling tinggi. Umumnya kenaikan harga rumah di perkotaan per tahunnya melebihi nilai inflasi per tahun.
Agung Sedayu Group salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti telah berdiri sejak tahun 1971 dan merupakan kompetitor dari Agung Podomoro. Guna melakukan ekspansi bisnisnya yang juga disebabkan semakin terbatasnya dan tingginya harga lahan untuk pengembangan perumahan di Jakarta, Agung Sedayu mulai merambah Bekasi, yaitu di Kota Bekasi dengan mengembangkan Grand Galaxy City.
Pemilik Agung Sedayu Group meyakini bahwa perkembangan landed house akan bergeser ke daerah pinggiran Jakarta, salah satunya merambah Bekasi, selain Depok, Tangerang, dan Bogor.
Baca juga: Kasus Agung Podomoro, Indikasi RTR Rawan Pesanan
Berlokasi di pusat Kota Bekasi, Grand Galaxy City dapat diakses melalui exit tol Bekasi Barat, via Jalan KH Noer Ali, atau melalui Jalan Raya Pekayon. Lokasi Grand Galaxy City disebut juga sebagai New Golden Triangle yakni pusat pertumbuhan industri, perkantoran, hunian, dan komersial diantara Jakarta Timur, Cikarang, dan Bekasi. Dipastikan nilai investasi dari propertinya pun akan terus meningkat pesat dari tahun ke tahun.
Konsep yang dikembangkan Agung Sedayu di Grand Galaxy City yaitu dengan mengedepankan One Stop Living, baik untuk hunian maupun bisnis yang didalamnya ditunjang dengan keberadaan sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, yang kemudian dibingkai dalam sebuah frame miniatur dunia.
Sistem cluster dengan kabel listrik bawah tanah, saluran air atau got tertutup, berada di daerah bebas banjir, dibangun dengan desain arsitektur taman dari Amerika adalah konsep cluster yang ada di Grand Galaxy. Beberapa cluster yang dikembangkan diantaranya yaitu Cluster Botanical Garden, Cluster Lotus Garden, dan Cluster Orchid Garden.
Untuk antisipasi banjir di kawasan Grand Galaxy City telah dibuat dua buah folder yang masing-masing memiliki luas kurang lebih dua hektar yang berada di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek, dan kurang lebih satu hektar yang berada di tengah-tengah kawasan Grand Galaxy City.
Baca Juga: Sedayu Dan Podomoro, Serupa Agung Tapi Tak Sama
Beberapa proyek properti yang telah dikembangkan oleh Grup Agung Sedayu diantaranya apartemen Kemayoran yang dilabeli The Mansion Kemayoran, apartemen City Resort, Puri Mansion apartment, perumahan Pantai Indak Kapuk, perumahan Green Lake City, Mall of Indonesia, Golf Residence Kemayoran, Green Puri.
Tak dapat dipungkiri, antara grup Agung Sedayu dengan grup Agung Podomoro selalu head to head dalam mengembangkan bisnis propertinya, khususnya di Jabodetabek.
Jika Anda mengincar Kota Bekasi sebagai salah satu tujuan investasi properti, maka Grand Galaxy City yang dikembangkan oleh grup Agung Sedayu dengan karya yang agung layak Anda pertimbangkan.[ppc]
Baca juga aritkel lainnya di Profperti.com
- Mengenal Sertifikat Hak Milik dan Sertifikat Hak Guna Bangunan
- BTN Tolak Kredit Developer Yang Abaikan Sanitasi
- 5 Faktor Kenaikan Harga Rumah Tiap Tahun
- Cara Memasarkan Properti Agar Laku Namun Tetap Harus Hati-Hati
Sumber gambar: grandgalaxycity-as.blogspot.co.id
Pingback: Agung Sedayu Dan Agung Podomoro, Serupa Tapi Tak Sama | ProfPerti
Pingback: Profil Dan Kerajaan Bisnis Ciputra Di Indonesia - ProfPerti .com
Pingback: Berburu Rumah Subsidi Pemerintah Bagi Golongan MBR - ProfPerti