Ciputra, atau Dr. (H.C.), Ir. Ciputra, siapa yang tidak mengenal sosoknya? Sang begawan properti Indonesia, dan seorang entrepreneur sukses, sekaligus filantropis bernama Ciputra itu kini telah meninggal dunia. Almarhum, semasa hidupnya biasa disapa dengan panggilan “Pak Ci”, dan telah diulas di Profperti dengan judul artikel Profil dan Kerajaan Bisnis Ciputra.
Ciputra Meninggal
Ciputra meninggal dunia pada 27 November 2019 lalu, pada pukul 01.05 waktu Singapura, dalam usia 88 tahun. Kesuksesannya, telah menginspirasi banyak orang, yang diraihnya dengan perjuangan panjang dan tidak mudah, ditambah dengan kecerdasan, kepercayaan diri dan kerja kerasnya, menjadi value bagi dirinya semasa hidupnya.
Sosok begawan properti bernama Ciputra itu telah berpulang dengan meninggal-kan seorang istri, yaitu Diana Sumeler, dan 4 orang anak, Rina Ciputra Sastrawinata, Junita Ciputra, Cakra Ciputra dan Candra Ciputra. Tongkat penerus kerajaan bisnis Ciputra, dilanjutkan oleh generasi keduanya, melalui anak pertama Pak Ci, yaitu Rina Ciputra Sastrawinata yang diketahui memegang jabatan yang cukup penting di berbagai perusahaan Group Ciputra.
Maha Karya Ciputra
Tak kurang dari 130 karyanya tersebar di 44 kota di Indonesia adalah buah tangannya bagi bangsa Indonesia, dan bahkan melakukan ekspansi ke beberapa kota di Asia, diantaranya Hanoi-Vietnam, Phnom Penh-Kamboja, Kolkata-India, dan terakhir merambah hingga ke Shenyang-China dan Jiaxing-China.
Terdapat 13 lini usaha yang dikembangkan oleh Pak Ci, diantaranya pengembang perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, media, dan telekomunikasi informasi.
Segudang prestasi dan penghargaan atas karyanya telah diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pemikiran Pak Ci. Tidak kurang 65 penghargaan diberikan kepadanya sebagai sosok pribadi yang berjiwa entrepreneur sejati dan pemberi manfaat bagi banyak orang, serta tidak kurang dari 56 penghargaan atas eksistensi grup bisnis Ciputra dalam dunia properti di Indonesia.
Beberapa peninggalan maha karya Ciputra, diantaranya yaitu pengembangan kawasan perumahan mewah Pondok Indah termasuk Pondok Indah Mall 1, Pondok Indah Mall 2, dan Rumah Sakit Pondok Indah, hasil kolaborasinya dengan beberapa pengusaha di Indonesia, sebut saja seperti Soedono Salin (Liem Sioe Liong), Sudwikatmono, Ibrahim Risjad, dan Budi Brasali.
Warisan Ciputra Untuk Entrepreneur Muda
Motto :
“Mengubah Kotoran dan Rongsokan Menjadi Emas”
Menurut Pak Ci, orang yang memiliki bakat sebagai entrepreneur memiliki 3 ciri utama, yaitu:
- Sangat ingin menjadi entrepreneur;
- Berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan;
- Percaya diri dan bertanggung jawab.
Itulah nilai-nilai yang diwariskan oleh Ir Ciputra bagi siapapun yang ingin terjun dalam dunia bisnis, apapun itu, tidak terbatas pada bisnis properti saja.
Seseorang yang memiliki semangat dan kecakapan sebagai entrepreneur bukan dipengaruhi oleh faktor keturunan anak pengusaha atau lingkungan-nya semata, melainkan oleh dirinya sendiri, karena menjadi entrepreneur adalah pilihan.
Pilihan untuk menjadi entrepreneur adalah keputusan dengan bekal semangat ingin entrepreneur, take a risk, dan percaya diri, serta bertanggung jawab, menjadi landasan tumbuhnya jiwa entrepreneurship dalam diri seseorang.
Menjadi entrepreneur seperti sosok Pak Ci, menuntut orang untuk bersungguh-sungguh memperjuangkannya, berani mengambil resiko dengan dasar perhitungan yang matang, memiliki rasa percaya diri dan bertanggung jawab adalah modal dasar saat seseorang hendak menjadi entrepreneur sukses.
Bila Anda ingin menjadi seperti sosok Ir Ciputra, 3 hal tersebut menjadi modal utama diri Anda, karena 3 hal itu adalah bukti atau intisari perjuangan sosok Ciputra mengarungi bisnis properti di tanah air, hingga karya-karyanya, sosoknya diakui dan di appresiasi berbagai pihak, dan layak menyandang sebutan Maestro atau Begawan Properti.
3 hal yang diwariskan Pak Ci tersebut merupakan ramuan atau intisari dari bahan-bahan yang terdapat pada artikel yang bisa Anda baca disini.
****
Meski jiwanya telah berpulang, tapi ilmunya, peninggalannya tak akan lekang dimakan zaman, ibarat pepatah, “Harimau mati meninggalkan belang, orang mati meninggalkan nama.”
Selamat jalan Pak Ci, semoga engkau tenang dipangkuan Tuhan Yang Maha Esa, dan karyamu akan selalu dikenang.[ppc]
Baca artikel lainnya di Profperti.com