Anda mungkin termasuk yang sering mendengar istilah sumur resapan. Begitu seringnya istilah itu disebut-sebut ditengah masyarakat, apalagi dengan banyaknya komplek perumahan yang mengalami kebanjiran yang memerlukan konservasi air tanah.
Ya, sumur resapan disebut-sebut merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meredusir banjir, khususnya di komplek perumahan yang menjadi langganan banjir. Sumur resapan dengan konstruksi yang sederhana dapat menjadi salah satu cara melakukan konservasi, baik untuk konservasi tanah maupun air dalam skala kecil seperti rumah tangga.
“Dahulu, sekitar tahun 90-an, disini kita gali sumur cuma 9 meter sudah dapat air, tetapi saat ini sudah digali sampai kedalaman 50 meter belum juga dapat air,” ujar salah seorang Bapak yang juga pengurus RT di salah satu perumahan.
Jika dicermati, ternyata di lokasi Bapak tersebut dulunya merupakan sawah, dan saat ini telah berubah seluruhnya menjadi perumahan. Lokasi perumahan tersebut tidak menerapkan konsep pembuatan sumur resapan, baik skala rumah tangga maupun yang sifatnya komunal.
Baca juga: Mencari Rumah Idaman Dambaan Keluarga
Alhasil, air hujan yang semestinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pencadangan air tanah di kala musim kemarau, malah langsung dibuang ke saluran pembuang, yang kemudian membuat jenuh saluran dan berimbas pada banjir lokal.
Dengan mengoptimalkan resapan dimulai dari skala rumah tangga, tidak saja air yang memiliki cadangan, tetapi juga tanah pun tidak rentan terhadap pergerakan atau pergeseran yang menyebabkan longsor karena kerapatan tanahnya terjaga dengan baik.
Maka dari itu, khususnya pada daerah-daerah yang rawan genangan maupun banjir perlu digalakkan untuk membuat atau mengembangkan kawasan konservasi air tanah melalui sumur resapan, syukur sekali jika bisa tercipta zero run off.
Perlu peran pro-aktif pemerintah untuk menggalakkan hal ini, jika perlu diberikan semacam proyek percontohan (pilot project), khususnya pada kawasan langganan genangan atau banjir. Hal tersebut kemudian di evaluasi secara berkala seperti apa dampaknya, seperti apa manfaat dari keberadaan resapan tersebut.
Nah, berikut adalah cara atau langkah-langkah untuk membuat resapan di sekitar rumah.
Baca juga: BTN Tolak Kredit Developer Yang Abaikan Sanitasi
Cara Membuat Sumur Resapan
- Buatlah lubang dengan diameter antara 80-100 cm dengan kedalaman 1,5-2 m, namun tidak melebihi muka air tanah.
- Buat jarak antara lubang tersebut dengan pondasi rumah sejauh minimal 1 meter, dan sejauh minimal 5 meter dari septic tank.
- Setelah lubang tersebut dibuat, bisa dengan menggunakan pasangan bata tanpa plesteran, pasangan batu tanpa plesteran ataupun menggunakan buis beton untuk memperkuat dinding lubang.
- Kemudian buat dan arahkan seluruh talang air hujan menuju ke sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
- Siapkan pula pipa pembuang dari sumur resapan ke got atau drainase sebagai antisipasi limpasan sumur resapan, dengan posisi pipa pembuang harus lebih tinggi dari muka air pada got atau drainase tersebut.
- Isi lubang resapan dengan pecahan batu ukuran 20-30 cm, pecahan batu bata ukuran 5-10 cm, serta pasir, lalu diatasnya gunakan geotekstil atau ijuk.
- Terakhir, gunakan plat beton setebal 10 cm untuk menutup lubang saluran, dan plat beton tersebut dapat ditutup dengan tanah.
Baca juga: Mau Bangun Rumah Cluster Tapi Takut Dengan PSU
Itulah langkah-langkah dalam membuat sumur resapan. Membangun sumur resapan tentulah merupakan sebuah investasi, tidak hanya untuk jangka pendek, namun juga jangka panjang. Air hujan yang merupakan karunia dari Tuhan, jika dikelola dengan baik, tentunya dapat mendatangkan manfaat, bukan lagi bencana.[ppc]
Baca juga artikel lainnya di Profperti.com
- Cara Memilih Agen Properti Paling Komprehensif
- Biaya Yang Timbul Saat Membeli Rumah KPR
- Strategi Mencari dan Mendapatkan Rumah Pertama
Sumber gambar: menlhk.go.id
Pingback: Inilah Ciri Properti Syariah Yang Perlu Anda Tahu - ProfPerti
Pingback: Tips Agar Pengajuan KPR Anda Disetujui - ProfPerti