Apakah Anda pasangan muda yang baru resmi menikah dan saat ini sedang sibuk mencari rumah idaman dambaan keluarga? Atau Anda merupakan pasangan tunangan yang akan segera menikah dalam waktu kurang dari setahun?
Mayoritas pasangan muda yang telah menikah baru mencari rumah setelah mereka resmi menikah. Meski tidak ada statistik yang pasti, namun melihat pengalaman banyak orang, ya seperti itulah adanya, dengan berupaya mendapatkan rumah idaman setelah resmi menikah.
Prosentase yang sudah memiliki rumah idaman sebelum mereka resmi menikah jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan yang sudah resmi menikah baru mencari rumah. Itupun lebih banyak karena rumah pemberian orang tuanya, atau rumah warisan.
Baca Juga: Biaya Yang Timbul Saat Membeli Rumah KPR
Gambaran Rumah Idaman
Bicara mengenai rumah idaman tentu bukan sekedar rumah sebagai tempat berteduh dari panas dan hujan, bukan pula tempat berlindung dari serangan binatang maupun ancaman orang yang akan berbuat jahat saja, tapi lebih dari itu.
Rumah idaman tentunya rumah yang dapat dijadikan sebagai tempat aktualisasi diri masing-masing penghuni rumah.
Bisa beristirahat dengan nyaman, bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berkeluh kesah para penghuninya, bisa menjadi tempat untuk bergenerasi, bisa menjadi sumber inspirasi, dan bahkan bisa sebagai tempat bekerja selain kantor.
Baca juga: Berburu Rumah Subsidi Pemerintah Bagi Golongan MBR
Kriteria Rumah Idaman
Untuk memperoleh rumah idaman dambaan keluarga, hal-hal berikut ini dapat dijadikan sebagai kriteria untuk meraih rumah idaman yang sudah Anda impi-impikan. Rumah idaman tentunya mempertimbangkan lokasi, lingkungan, desain, kondisi, maupun tipe rumahnya.
1. Lokasi Rumah Idaman
Rumah idaman tentunya memiliki lokasi yang strategis, utamanya di pusat kota. Namun, seiring pertumbuhan dan pertambahan jumlah penduduk, baik penduduk lokal maupun penduduk urban, yang tanpa diimbangi oleh ketersediaan lahan, atau dalam bahasa lain, lahan di pusat kota semakin terbatas yang kemudian memberikan dampak telah menyebabkan arus pertumbuhan perumahan bergeser dari wilayah pusat kota ke wilayah pinggiran kota.
Meski berlokasi di kawasan pinggiran kota, rumah idaman sebaiknya berada di dalam kawasan perumahan, karena perumahan memiliki kemampuan dalam menata kawasan perumahannya dengan baik.
Lokasi perumahan tentunya akan sangat baik jika dapat diakses dari berbagai arah atau penjuru. Anda harus melihat dan memilih rumah idaman berada di lokasi yang strategis meskipun di wilayah pinggiran kota.
Dengan memiliki akses yang banyak, tentunya itu merupakan suatu kelebihan, karena yang akan mengakses rumah Anda nantinya tidak hanya Anda dan keluarga saja, melainkan juga kerabat maupun rekan-rekan Anda, sehingga hal tersebut harus menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi rumah idaman. Kendaraan umum yang melintasi lokasi perumahan harus juga dipertimbangkan.
Selain itu, yang paling penting dan utama, lokasi rumah idaman bukanlah lokasi yang menjadi langganan banjir, atau jika bisa mendapatkan informasi peta rencana kota untuk beberapa tahun ke depan, semisal rencana pelebaran saluran air, normalisasi sungai, tentunya itu akan jauh lebih baik sebagai langkah antisipasi.
Baca juga: Strategi Mencari dan Mendapatkan Rumah Pertama
2. Lingkungan Rumah Idaman
Setelah mendapatkan lokasi rumah idaman, maka lingkungan rumah juga menentukan apakah rumah tersebut memang benar-benar rumah idaman. Rumah yang di lingkungannya terdapat banyak pohon, tentulah rumah yang akan nyaman ditinggali.
Rumah yang berada di depan taman, umumnya menjadi rumah favorit para calon penghuni perumahan. Jaminan udara yang lebih jernih karena taman merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi alasannya.
Terlebih dengan kondisi bumi saat ini melalui isu pemanasan global. Maka keberadaan pohon atau taman akan membuat sejuk lingkungan rumah, karena pohon dapat memproduksi oksigen yang menjadi kebutuhan utama manusia untuk hidup.
Lingkungan rumah idaman juga semestinya jauh dari jangkauan para pedagang kaki lima, karena sekali saja mereka menggelar lapaknya dan dibiarkan berlangsung lama, maka ke depannya akan sangat sulit untuk menggusurnya.
3. Desain Rumah Idaman
Soal desain rumah idaman, sejatinya hal tersebut kembali ke selera calon penghuni rumah. Model rumah seperti apa yang menarik untuk dijadikan sebagai rumah idamannya, apakah yang berdesain minimalis seperti yang sedang menjadi tren saat ini, ataukah rumah yang bergaya mediteranian, atau bergaya klasik, etnik, green home, smart home, ataupun model desain yang lainnya.
Desain rumah, tentunya bukan hanya sebatas tampak depan, tampak belakang, ataupun tampak samping, tetapi juga termasuk dalam memilih material. Memilih material tentunya harus efisien, selain pas dengan kantong, juga harus pas dengan fungsi dan manfaatnya.
Seperti misal, memilih keramik untuk lantai kamar mandi, harus yang memiliki permukaan yang kasar, karena memilih keramik untuk lantai kamar mandi dengan permukaan yang halus sama saja sedang mempersiapkan diri kita menemui celaka, entah jatuh atau terpeleset.
Pada intinya, bicara desain rumah yang diidamkan, saat ini ada beragam pilihan rumah yang tersedia di pasaran. Konsumen dapat memilih sesuai selera, dan menyesuaikan dengan kantong.
Baca juga: Ingin Punya Properti di Usia Muda? Ini Caranya!
4. Rumah Sehat Idaman
Rumah sehat idaman, secara fisik tentu saja adalah rumah dengan ciri atau kondisi diantaranya yaitu memiliki ventilasi udara yang cukup pada setiap ruangan, lalu juga sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan agar kamar tidak lembab yang menyebabkan bakteri dapat berkembang biak. Akan lebih baik jika menghadap ke Timur, karena matahari pagi tentunya bagus untuk kesehatan, tidak hanya kesehatan untuk penghuninya saja, tapi rumah itu sendiri.
Ciri rumah sehat lainnya, posisi septic tank jauh dari sumber air tanah yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Namun, mengingat rumah di perumahan saat ini, secara umum bertipe luas tanah dibawah 150 m2, bisa 10×15 m, atau 9×16,5 m, atau 8×18,75 m, atau 7×21,5 m, yang itu artinya posisi septic tank dengan sumber air tanah tidak akan lebih dari 20 meter maka sebaiknya air tanah tidak digunakan untuk konsumsi harian, kecuali jika menggunakan teknologi tepat guna.
Kondisi rumah sehat lainnya yaitu memiliki bak sampah tertutup, memiliki saluran terbuka yang mudah dibersihkan, memiliki taman di pekarangan rumah sebagai produsen oksigen, memiliki ketinggian plafon yang cukup agar ruangan tidak terasa panas meski tidak menggunakan pendingin ruangan.
Dan yang terpenting adalah selalu menjaga kebersihan rumah, karena rumah yang kotor tentunya akan diminati oleh binatang seperti tikus yang bukan tidak mungkin akan mendatangkan penyakit.
5. Memilih Tipe Rumah Yang Tepat
Memilih tipe rumah bukan asal yang bertipe besar, apalagi jika kemampuan keuangan Anda terbatas, dan baru menikah pula. Anda harus mempertimbangkan biaya perawatan rumah ketika memilih tipe yang besar. Pilihlah tipe rumah dengan bijak yang sesuai dengan kebutuhan dan terutama sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.
Kebutuhan disini diartikan secara sederhana, misalkan, Anda sepasang suami istri yang baru resmi menikah, lalu calon rumah incaran Anda memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, satu ruang keluarga dan satu dapur. Jika itu piihan Anda, maka itu adalah pilihan yang tepat.
Namun, bukan pula sebaliknya, misal, Anda sepasang suami istri, dengan sepasang anak putra dan putri yang keduanya menginjak usia remaja, sementara calon rumah incaran Anda, kondisinya sama seperti ilustrasi diatas, maka dapat dikatakan bahwa itu bukanlah pilihan yang bijak, karena setidaknya Anda memerlukan satu tambahan kamar lagi.
Mengapa demikian? Jika dijabarkan, maka satu kamar untuk Anda, satu kamar untuk putra Anda dan satu kamar lagi untuk putri Anda. Sebabnya, menggabungkan anak putra dan putri yang menginjak usia remaja secara psikologis tentu tidak akan baik, maka itu diperlukan satu tambahan kamar lagi.
Baca Juga: Properti, Apakah Itu?
Ada Barang Ada Harga
Masihkah Anda ingat dengan istilah “Ada barang ada harga”. Dari dulu hingga saat ini, kalimat yang menjadi keseharian para penjual dan pembeli itu seperti tak pernah lekang dimakan waktu.
Begitupun dengan rumah idaman, kalimat tersebut juga berlaku. Semakin besar tipe rumah idamannya maka harga yang harus dibayarpun seiring sejalan besarnya. Belum lagi jika menyangkut biaya pemeliharaan rumah, maupun pemeliharaan lingkungan.
Perumahan besar dengan tipe rumah yang besar, hampir dipastikan memiliki biaya pemeliharaan lingkungan yang tinggi diluar biaya pemeliharaan atau operasional rumah itu sendiri.
Oleh karena itu, Anda sebagai calon pembeli harus dengan bijak menentukan rumah idaman seperti apa yang menjadi incaran Anda, tentunya seperti kriteria yang telah diulas tadi. Akhirnya, selamat mencari dan memilih rumah idaman Anda.[ppc]
Sumber gambar: blog propertykita
Baca juga artikel lainnya di Profperti.com
Yap. Bener gan. Thanks sudah sharing ya
Sama-sama gan. Terima kasih atas kunjungannya.
Pingback: Mau Bangun Rumah Cluster Tapi Takut Dengan PSU | ProfPerti
Pingback: Cara Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan | ProfPerti
Pingback: Tips Saat Membeli Apartemen Untuk Investasi | ProfPerti
Pingback: Strategi Mencari dan Mendapatkan Rumah Pertama | ProfPerti
Pingback: Ingin Punya Properti di Usia Muda? Ini Caranya! | ProfPerti
Pingback: Ingin Punya Properti di Usia Muda? Ini Caranya! - ProfPerti
Pingback: Tips Membangun Rumah Minimalis dengan Budget Minim - ProfPerti
Pingback: Mau Jual Properti? Jual Sendiri Atau Lewat Agen Properti - ProfPerti