Mengenal Properti Syariah

Saat ini, jika Anda perhatikan banyak sekali bertebaran informasi di lini masa seperti Instagram, maupun Facebook, atau medsos yang lainnya mengenai properti syariah, baik rumah syariah, maupun konsep jual lahan secara syariah.

Nampaknya properti syariah mulai banyak dilirik dan menjadi pilihan alternatif bagi setiap orang yang ingin memiliki properti selain properti konvensional yang selama ini dilakukan.

Entah apakah ada hubungannya dengan KH Ma’ruf Amin seorang Cawapres terpilih yang selama ini dikenal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia, dan dikenal pula sebagai Dewan Pengawas Syariah di dua bank plat merah, yakni Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Namun yang pasti bahwa penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, dan bahwa syariah merupakan salah satu konsep yang diajarkan dalam kehidupan kaum muslimin.

Baca juga: 3 Skema Pembayaran Properti

Hal itu yang kemudian mampu menumbuhkembangkan syariah dalam konsep kehidupan di Indonesia khususnya pemilikan hunian secara syariah oleh kalangan umat muslim.

Nah, mulai artikel ini sampai dengan beberapa artikel ke depan, kami akan memposting informasi tentang properti syariah, sehingga kita akan mendapatkan pemahaman yang cukup tentang konsep syariah dalam mendapatkan rumah idaman yang sesuai dengan ajaran Islam.

Disebut properti syariah, bukan berarti bahwa properti tersebut, misal dalam bentuk perumahan, hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja, akan tetapi diluar umat muslim pun boleh saja memilikinya.

Bukan pula, sebuah komplek properti yang nantinya harus berisi fasilitas dan kegiatan-kegiatan umat Islam, seperti misal adanya masjid, rumah tahfidz, pengajian, atau yang lainnya.

Baca juga: Cara Mudah Beli Rumah Tanpa Kredit

Perlu dipahami bahwa properti syariah adalah properti yang didapatkan melalui transaksi yang sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran syariah Islam.

Properti syariah, baik yang didapatkan melalui developer syariah maupun melalui KPR Syariah adalah sebuah skema kepemilikan rumah atau properti menggunakan akad-akad yang sesuai dengan ketentuan syariah Islam, salah satunya tanpa riba.

Sehingga dengan demikian, dapat dipahami bahwa properti syariah merupakan cara untuk mendapatkan rumah atau properti melalui transaksi dan akad yang sesuai syariah Islam.

Hal tersebut berkebalikan dari cara-cara konvensional yang selama ini dilakukan, karena baik KPR syariah maupun developer syariah mengutamakan transaksi atau akad secara syariah.

Sebagai contoh bila menggunakan KPR syariah, maka pembiayaannya tetap melibatkan pihak ketiga, namun akad yang dijalankan adalah sesuai kaidah syariah.

Sementara bila menggunakan developer syariah, maka itu artinya tidak lagi melibatkan peran pihak ketiga untuk sisi pembiayaan, dalam hal ini bank ataupun lembaga keuangan. Sehingga transaksi yang dilakukan hanya antara pihak pembeli dengan pihak penjual atau developer, berdasarkan prinsip syariah.

Perlu dicatat bahwa hal diatas bukan diartikan rumahnya syariah, ataupun developernya syariah. Makna syariah tidak terletak pada bendanya, maupun orangnya, melainkan aktifitasnya, yakni aktifitas yang menjalankan kaidah-kaidah agama Islam, atau syariah itu tadi.

Dan setiap aktifitas, apapun itu, yang menjalankan prinsip syariah akan selalui diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, yang telah diatur oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Strategi Mencari dan Mendapatkan Rumah Pertama

Demikian info awal mengenai properti syariah yang kami sajikan dalam artikel kali ini, nantikan informasi lainnya, masih seputar properti, beserta segala aktifitasnya, melalui postingan-postingan berikutnya di blog ini.[ppc]

Sumber gambar: Griya Mulia Sawangan

Be Sociable, Share!

• 
•