Panduan Untuk Meyakinkan Diri Anda Saat Membeli Rumah Pertama

8-hal-yang-jadikan-sebagai-panduan-saat-membeli-rumah-pertama

Membeli properti, seperti rumah atau apartemen untuk pertama kali tentu bukan perkara mudah. Pasalnya, saat Anda membeli rumah untuk pertama kalinya, selain membutuhkan biaya yang besar, Anda juga akan mengubah kebiasaan lama Anda ke kebiasaan baru, sehingga Anda perlu meyakinkan diri dulu saat membeli rumah pertama Anda.

Secara umum, transaksi dalam pembelian rumah atau properti menjadi salah satu transaksi terbesar orang dalam hidupnya, selain pembelian mobil. Jika tidak dilakukan dengan cermat, maka Anda berpeluang mengalami kegalauan sepanjang hidup Anda.

Kegalauan karena lokasinya yang teramat jauh, terganggunya finansial Anda karena tingginya biaya angsuran sementara pendapatan Anda tetap namun pengeluaran bertambah, terganggunya kenyamanan karena masalah keamanan atau daerahnya rawan kejahatan.

Hal lainnya, terganggunya kenyamanan anggota keluarga karena anak bertambah besar atau dewasa sehingga Anda kekurangan ruang tidur untuk anak.

Nah, agar Anda tidak terjebak dalam kesalahan menetapkan panduan, atau bila Anda tidak memiliki referensi, maka artikel ini bisa Anda jadikan sebagai panduan dalam membeli rumah pertama Anda.

Baca juga: Strategi Mencari dan Mendapatkan Rumah Pertama

8 hal berikut ini dapat menjadi panduan untuk meyakinkan diri Anda saat akan membeli rumah untuk pertama kalinya.

Let’s dive in!

8 hal untuk meyakinkan pilihan Anda

Saran untuk Anda, agar membaca hal berikut ini satu persatu hingga tuntas, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat Anda terima dengan baik.

Baik, mari kita mulai dari hal yang pertama.

#1 Buatlah lebih dari 1 pilihan

Hal pertama untuk meyakinkan diri Anda saat membeli rumah pertama adalah dengan menyiapkan lebih dari satu lokasi pilihan. Dua atau tiga pilihan akan lebih baik sebagai pembanding.

membeli-rumah-pertama-anda

Akan dengan mudah membandingkan, bila pilihannya lebih dari satu. Hehe…jelas yah? Kalau cuma satu apa yang mau dibandingkan.

Dengan pilihan lebih dari satu, Anda dapat dengan mudah membedakan fasilitas yang ada di masing-masing kawasan properti yang Anda lirik, seperti ketersediaan sekolah, rumah sakit atau fasilitas kesehatan, pusat perbelanjaan atau supermaket, termasuk keberadaan angkutan kota, meski saat ini Ojek Online sudah mendominasi.

Dua atau tiga pilihan tadi, membuat Anda dapat dengan dengan mudah membandingkan tingkat kenyamanan pada masing-masingnya, termasuk soal keamanannya. Selain itu, tentu saja menyangkut harganya, dan pola pembayarannya seperti apa.

Nah, kesemua itu tadi Anda formulasikan, dan Anda buatkan ranking sementara sebelum beranjak ke-7 hal lainnya.

#2 Yakinkan diri Anda mengenai lokasinya

Dari dua atau tiga pilihan diatas, yang perlu Anda pertimbangkan lagi yaitu mengenai lokasinya. Harus Anda pertimbangkan, karena mengingat Anda akan tinggal lama di rumah tersebut.

Kecuali bila nanti Anda dapat rejeki luar biasa besar yang membuat finansial Anda melonjak pesat, sehingga mudah saja bila ingin pindah rumah sesuai yang Anda inginkan. Namun kita tidak sedang membahas kondisi ini.

Anda harus memperkirakan jarak rumah yang Anda incar dengan lokasi aktifitas Anda sekeluarga. Hal ini menjadi penting, karena sekali lagi Anda akan tinggal dalam jangka waktu yang lama di lokasi tersebut.

Urusan lokasi berkorelasi terhadap ongkos perjalanan yang harus Anda siapkan untuk beraktifitas sekeluarga. Bila sekeluarga memiliki lokasi aktifitas yang jauh dari tempat tinggal, berarti harus ada ongkos atau uang bensin untuk biaya perjalanannya. Bila sebaliknya, tentu akan jauh lebih efisien dari sisi pengeluaran.

Hal ini tentu memiliki pengaruh terhadap biaya cicilan bulanan nantinya, maka ini harus Anda yakinkan diri betul, lokasi mana yang Anda pilih.

Baca juga: Biaya Yang Timbul Saat Membeli Rumah KPR

#3 Pastikan bukan karena ingin, tapi karena keuangan Anda

Membeli rumah pertama, tentu harus dihindarkan dari rasa emosional semata yang lebih besar dipengaruhi oleh rasa “ingin” Anda saja, tanpa menghiraukan budget pembeliannya. Anda dan pasangan harus mengukur kemampuan Anda, baik untuk membayar biaya Down Payment (DP)-nya, maupun angsuran bulanannya nanti.

Sebagai ilustrasi, calon rumah A memiliki harga Rp 650 juta, lalu calon rumah B memiliki harga Rp 500 juta, dan calon rumah C dibanderol seharga Rp 375 juta. Kondisi A, sesuai harganya membuat Anda naksir berat untuk memilikinya, karena menurut pertimbangan Anda lebih prestise.

Sementara, diukur dari kemampuan finansial Anda saat ini, rumah C lebih pas harganya, tetapi bukan pilihan kebanyakan orang, apalagi jika bicara gengsi. Namun sebenarnya, bila dipaksakan Anda mungkin memiliki kemampuan, tapi sayangnya Anda memiliki lifestyle yang harus disesuaikan, dan itu berat bagi Anda. Jika demikian kondisinya, tentu ini beresiko gagal bayar.

Anda harus mengukur kemampuan finansial Anda hari ini dengan basis keuangan beberapa waktu ke belakang, plus sedikit ekspektasi finansial ke depan, dan lalu lihat tren-nya seperti apa.

Bicara kemampuan keuangan Anda di mata pihak bank adalah bicara keuangan Anda hari ini, walaupun pihak bank akan menyusun postur finansial Anda ke depan berdasarkan pekerjaan Anda.

#4 Realistis saja dengan kemampuan finansial Anda

Ya…Anda harus realistis dengan keuangan Anda. Bila Anda terdesak untuk segera memiliki rumah pertama Anda, maka rumah C menjadi pilihan yang pas untuk Anda saat ini, meski sebenarnya Anda tidak begitu antusias memilikinya.

Namun bila masih gagal move-on dari rumah A, Anda masih memiliki kesempatan untuk menganulir pilihan-pilihan yang ada, dan menggantinya dengan pilihan yang lain, untuk kemudian Anda kompetisikan lagi.

Bila tiga pilihan lama, Anda ganti dengan tiga pilihan yang baru, dan masih ada calon rumah yang masih sekelas dengan rumah A, maka Anda harus mengukur diri untuk mampu atau tidak mengetatkan ikat pinggang, mengurangi atau membatasi gaya hidup Anda, mengurangi penggunaan kartu kredit, dan segera melunasi yang masih tersisa.

Pilihan yang paling bijak dan paling realistis tentunya berbasis kondisi finansial Anda, itu paling aman, dan paling safe, bagi Anda sekeluarga.

Baca juga: 4 Kiat Menabung untuk Membayar DP Rumah

#5 Pisahkan rumah untuk hunian dengan investasi

Saat Anda membeli rumah pertama, tetapkan saja untuk dihuni, bukan terjebak pada keuntungan bila Anda menjualnya lagi. Bila target Anda adalah keuntungan harga-beli harga-jual, dan tergiur untuk menjualnya semata-mata karena potensi untung, maka siap-siap saja setiap bulan Anda capek pindah rumah.

Rumah, sebagaimana properti pada umumnya, memang cenderung mengalami kenaikan harga setiap tahunnya, sehingga properti menjadi incaran banyak orang sebagai sumber investasi.

Bila pun nanti terdapat kenaikan harga properti dalam waktu yang relatif singkat, misal karena kawasan perumahan yang Anda incar berkembang pesat, anggap saja itu sebagai bonus, dikarenakan intuisi Anda yang bagus dalam memilih dan melakukan transaksi pembelian rumah pertama.

#6 Sesuaikan dengan kebutuhan keluarga

panduan-saat-membeli-rumah-pertama-anda-dan-keluarga

Bila Anda pasangan muda yang baru menikah, cari rumah sesuai dengan kebutuhan Anda sekeluarga, dan yang mungkin pas adalah rumah tipe 45/90. Asumsinya, rumah satu lantai masih cukup untuk Anda tinggali berdua pasangan, kecuali bila Anda sudah memiliki 2 orang anak yang sudah berusia lebih dari 15 tahun, mungkin yang lebih pas tipe 60/120.  

Rumah tipe 45/90, secara umum di kawasan pinggiran Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, harga jualnya sudah diatas Rp 500 jutaan. Jangan Anda tanyakan dengan tipe tersebut di Jakarta berapa harganya? Jangan juga Anda tanyakan berapa harga tipe 60/120, dan di Jakarta pula.

“Bukan selangit lagi, tapi dua langit…hehehe.”

Kembali lagi, pilihan tipe berkaitan erat dengan kemampuan finansial Anda. Bila budget Anda unlimited, tipe yang bisa Anda dapat pun unlimited.

Baca juga: Cara Pintar Investasi Rumah

#7 Carilah KPR dengan harga terbaik

Tiap developer biasanya sudah menggandeng bank untuk diajak bekerja sama saat menawarkan propertinya. Umumnya ada beberapa bank yang dijadikan sebagai mitra developer.

Namun, meski demikian, bukan berarti Anda yang sudah menjadi nasabah setia sebuah bank, katakanlah bank A, dan bank A tersebut tidak tersedia di properti yang ditawarkan developer, sehingga seolah menyebabkan Anda tidak memiliki pilihan selain menggunakan bantuan bank yang disiapkan developer.

Anda masih bisa kok, berkesempatan untuk mendapatkan kredit dari bank A yang menurut Anda memiliki KPR terbaik, Anda tinggal menghubungi pihak marketing propertinya saja, bahwa Anda mengajukan bank langganan Anda. Toh, bank A yang nantinya akan menjamin dan berurusan dengan developer.

Selaku konsumen, Anda berhak saja untuk membawa bank yang akan memberi Anda KPR dengan harga terbaik menurut Anda. Pada intinya, tidak ada bank yang tidak ingin memberi kredit pada nasabahnya, dan tidak ada developer yang tidak ingin unit properti yang dijualnya laku.

Pilihan Anda mengajukan bank A tentu beralasan, selain karena Anda nasabah setia, juga karena banyak benefit yang bisa Anda dapatkan. Dan, tentu saja, pemberian kredit tersebut nantinya tetap melalui mekanisme yang sama seperti pada umumnya bank, yakni merujuk pada ketentuan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Salah satu mekanisme yang kita ketahui yaitu yang disebut dengan BI Checking.

#8 Tunggu waktu yang tepat untuk transaksi

Bila semuanya sudah mengerucut, dan pilihan calon rumah pertama Anda telah Anda tetapkan, tahan diri Anda dulu untuk melakukan transaksi, ya meskipun sudah kadung kepincut dengan calon rumah pertama Anda.

Dengan menahan diri Anda, dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan transaksi, maka Anda akan berpeluang mendapatkan keuntungan.

Keuntungan apa yang dimaksud? Keuntungan yang mungkin bisa Anda dapatkan, seperti misal, tambahan diskon harga jual, tambahan diskon uang muka, keringanan pembayaran uang muka, maupun hal lain yang ditawarkan developer.

Nah, lalu kapan kira-kira waktunya melakukan transaksi? Ini nih waktunya, beberapa developer menawarkan unit propertinya dengan memanfaatkan tema-tema tertentu, seperti Gebyar Akhir Tahun, Promo Murah HUT Kemerdekaan RI, atau Tahun Baru Rumah Baru.

Tema-tema tersebut bukankah berpotensi memberi keuntungan bagi Anda? Jadi, saat yang tepat untuk membeli properti pertama Anda adalah menunggu promo yang ditawarkan developer pada momen-momen tertentu.

Baca juga: Cara Mudah Beli Rumah Tanpa Kredit

****

Itulah 8 panduan yang bisa dijadikan sebagai catatan untuk membantu meyakinkan diri Anda saat membeli rumah pertama.

Mencari dan membeli rumah pertama tentu menjadi sebuah pengalaman pertama yang berharga bagi Anda, karena Anda akan melakukan transaksi dengan nominal yang besar, yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya.

Maka diperlukan kecermatan dalam memilih satu diantara beberapa calon rumah pertama Anda untuk dilakukan transaksi jual-beli, dengan panduan diatas sebagai bahan pertimbangannya.

Semoga artikel panduan saat membeli rumah pertama bagi Anda sekeluarga ini bermanfaat. Bila Anda pertanyaan silahkan diisi melalui kolom komentar.[ppc]

Salam Properti!!

Baca juga artikel lainnya di Profperti.com

Sumber gambar: Canberra Times, Mercury News, Bcefcu

Be Sociable, Share!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.